20080610

[Film] Lesson Learned from JUNO


Juno. Nama yang unik, diberikan oleh ayahnya yang terobsesi dengan mitologi Romawi Yunani. Ayah Juno, mengambil nama ini dari nama istri Dewa Zeus, dewa tertinggi dalam mitologi Yunani. Juno, perempuan, 16 tahun, masih bersekolah di SMA. Tapi bukan di Indonesia, namun dikisahkan di sebuah kota di Amerika (saya tidak ingat nama kotanya, please forgive my weakness to catch the little details :)

Juno yang masih di bawah umur itu (di bawah 18 tahun, kalau menurut legal formal definisi anak; dan di bawah 21 tahun, kalau menurut legal formal batasan dewasa siap menikah) hamil. Juno bilang, "this is my idea, ini gagasan saya" ketika menjelaskan why she's getting pregnant. Dari kilas balik, ditunjukkan bahwa saat itu Juno sedang jenuh, and she wanna try have sex, and she asked Bleek, her close-friend, to get it done.

A 16 y.o. pregnant girl

Nyaris semua hal dalam film ini berjalan dengan santai, smooth. Juno di bagian awal memang ditunjukkan "sedikit" depresi karena dia sebetulnya tidak berharap sampai hamil. Tidak ada penggambaran depresi yang menonjol apalagi berlebihan, seperti di film-film atau sinetron-sinetron dengan cerita klise hamil di luar nikah.

Apa saja yang Anda bayangkan, yang terjadi/dialami oleh ABG perempuan, yang hamil di luar nikah? Dimarahi hingga diusir dari rumah oleh orangtua? Dikeluarkan dari sekolah? Dipaksa menikah? Dikucilkan dan dicemooh habis-habisan oleh teman-teman di sekolah? Jadi gunjingan di lingkungan tetangga hingga keluarganya terpaksa pindah ke tempat lain? Diungsikan ke keluarga di kampung? Semua yang Anda bayangkan itu, tidak terjadi di film Juno.

Kisah di Juno, adalah smooth, cool, calm, mature, tolerance, understandable, forgiveness, unconditional positive regards, co-operative, empathy, ... dan trait-trait positif dalam psikologi, bisa Anda sebutkan di sini juga :) Singkat kata, di Juno, seperti "kisah sebuah musibah di Surga". Kenapa seperti di Surga? Because everyone looks like angels in Juno's story .... :) :) Because everything looks like tiding of comfort and joy...

How's all the matters happen?

(1) Juno tidak berhenti dengan menangisi dan menyesali kebodohannya.

(2) Juno prepare dengan alternatif-alternatif yang mungkin (yaitu (1) aborsi, tapi dibatalkannya sendiri karena merasa tidak cukup tega; (2) mencari orang tua angkat, yang berhasil didapatkannya dari iklan di koran; (3) menjaga kesehatan dan keselamatan kehamilan dibantu oleh keluarga dan teman dekat).

(3) Saat yang sulit adalah ketika Juno memberitahukan pada kedua orangtuanya (ayah kandung, dan ibu tiri). Juno ditemani oleh teman baiknya, ketika bicara pada kedua orangtuanya. Orangtuanya kaget bahwa Juno hamil, karena mereka bahkan tidak tahu kalau Juno sudah aktif secara seksual. Orangtuanya semula mengira, Juno ingin bicara karena ada masalah dikeluarkan dari sekolah, atau masalah narkoba. Orangtuanya sama sekali tidak menyangka yang disampaikan oleh anak perempuannya yang masih SMA, adalah hamil di luar nikah, di usia masih sangat muda.

(4) Juno mampu tegar, realistis, face the reality, and think and do what should better do. Brenda, ibu tiri Juno, sampai bilang bahwa "Juno, you are as though as Viking soldier; Juno kamu setegar tentara Viking" :)
(5) Dukungan social network (jaring pengaman sosial?) yang kuat dan supportive. Keluarga dan sekolah tidak membuat Juno makin jatuh ke situasi kacau balau, tapi keluarga dan sekolah tetap mendukung Juno untuk do what should better do. Keluarga tetap menjadi take care, bagi Juno. Sekolah tetap welcome pada Juno, tidak membuat Juno terpaksa putus sekolah.

(6) Juno mampu melihat, menimbang, memutuskan, dan mengambil langkah tindakan yang bijak, etis, dewasa, jauh di atas ambang kedewasaan ABG perempuan seusianya.

Pertanyaannya kemudian...... : Seberapa mungkin kisah Juno itu dapat terjadi di dunia nyata, here and now ?

Film Details
Director:Jason Reitman
Writer
(WGA):Diablo Cody
Release Date:25 December 2007 (USA)
Tagline:A comedy about growing up... and the bumps along the way.
Plot:Faced with an unplanned pregnancy, an offbeat young woman makes an unusual decision regarding her unborn child.
Awards: Won Oscar.

4 comments:

  1. Kejadian kaya Juno itu mungkin banget terjadi di Indonesia...

    Justru yang patut dipertanyakan adalah kemungkinan munculnya banyak support dari beberapa pihak dekat anak2 seperti kasus "Juno" ini kan...

    Jarang sekali untuk di Indonesia ada sebegitu banyak pemahaman, dukungan, dari keluarga bahkan dari sekolah..

    Well, jadi pingin nonton...
    Film baru ya?? belum pernah dengar?

    ReplyDelete
  2. Anonymous11/6/08 13:42

    Mmm... Juno.
    Film yang cerdas. Dan laur biasa lucu........
    Bayi di Cina di bagikan seperti ipod gratis.... hahahhaa.....
    Simply irresistable movie. Love it.

    ReplyDelete
  3. Iya tuu.. lucu pas dialog itu... ketika Vanessa pengen banget bayi... lalu Juno bilang, kalian seharusnya pergi ke Cina, di sana bayi2 dibagikan kayak ipod gratis dan di arena pertandingan dilempar untuk hadiah ke penonton ...

    Istilah teknis film nya: dark comedy ya namanya...

    Thanks juga ya to Mr Chip, sudah comment juga di review film MOH dan Nim's

    ReplyDelete
  4. Anonymous12/6/08 19:00

    Sure! i ll be happy to share my review (short) for Juno. Yang menarik dari Juno, coba deh anak remaja tapi kemampuan analisa dan rasionalitas sama wawasan juga dah mapan banget dengan tidak melepaskan sifat remajanya yang masih slengean, butuh temen, dan pengen tahunya banyak. So dia mang mau coba, tapi dia juga bertanggung jawab, sampe dia mikirin bahwa orang tua anaknya harus yang suka musik, gak terlalu kaku, anaknya gak banyak-banyak amat. Dia gak jadi frustrasi dengan kondisinya dan ini tentunya di dukung oleh orang tua yang sangat percaya sama anaknya dan juga rasional. Orang tuanya beneran yang langsung ambil langkah kongkrit daripada model sinetron indonesia yang bakal mendelik-mendelik dan menangis, atau bunuh diri. Untuk Juno, ortunya mang panik di awal cuma cepet mereka melihat bahwa mau panik trus dapet apa. Mereka langsung dukung anaknya yang dengan percaya diri ambil keputusan tanpa rasa malu. Phew,,,ketika dah mulai inget filmnya lagi aku jadi emosional lagi. Oh ya maaf yah kalo aku agak serabutan buat komennya, no editing. So Juno is interesting, gw gak tau namanya, tapi si dark comedy dengan guyon-guyon cerdas emang akan semakin menarik, dengan semakin kuatnya kesadaran masing-masing kita untuk otokritik. Juno the girl next door who teach without dictating.

    ReplyDelete

How About You? Wanna Share Your Mind/Experience? Just feel free to write down here :