20080603

Inspirative Story: When It Feels Like Fade Away, It Still Exist But You Just Don't See How Intense It Is


Tulisan menarik dari sebuah milis .....

Subject: Cinta tak harus berwujud bunga
Dicopy paste dari Milis

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangatyang muncul di hati saya ketika saya bersandar dibahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa perkenalan,dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang sayaharapkan. Rasa sensitifnya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yangromantis dalam pernikahan kami, telah mementahkansemua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian."Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut. "Saya lelah,kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan." Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan sayas emakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?"

Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di "dalam" hati saya, saya akan merubah pikiran saya: Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dankita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamuakan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akanmemberikan jawabannya besok." Hati saya langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan.

.."Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."kalimat pertama ini menghancurkan hati saya.

Sayamelanjutkan untuk membacanya.

"Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC dan akhirnya menangis didepan monitor, saya harus memberikan jari-jari sayas upaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya".

"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamukeluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang"."

Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata sayauntuk mengarahkanmu" .

"Kamu selalu pegal-pegal pada waktu temanbaikmu datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal itu".

"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatirkamu akan menjadi 'aneh'. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami".

"Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agak ketika kita tua nanti saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu".

"Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasiryang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar seperti cantiknya wajahmu".

"Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambilkanbunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku".

"Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu" .

"Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu, aku tidak akan bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki dan mata lain yang dapat membahagiakanmu" .

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.

"Dan sekarang, sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawabanmu".

"Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kaubahagia".

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku. Oh, kini saya tahu, tidak ada rang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.

Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud yang lain yang tidak pernah bisa kita bayangkan sebelumnya.

Seringkali kita butuhkan adalah memahami wujud cintadari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu. Karena cinta tidak selalu harus berwujud "bunga".

1 comment:

  1. Ceritanya bagus banget...
    bisa jadi bahan perenungan...
    Bahwa ga semua hal yang kita anggap benar itu pasti benar...

    Mengutip dari judul sebuah tulisan teman..
    "Why is every woman still wondering for her prince charming, while she can feel a lovely love from alladin"

    Seorang rakyat jelata yang baik hati, tampan, jujur, hangat....

    Duh.. So Sweet...

    ReplyDelete

How About You? Wanna Share Your Mind/Experience? Just feel free to write down here :