20081022

[Film] Eagle Eye


If you want to live, you will obey. Demikian tagline film ini. Kira-kira memang demikian, "gugahan" yang menjadi benang merah jalinan ketegangan dalam film ini ....

The threat is the motivator
Film ini mengangkat dengan menarik, bagaimana manusia akan melakukan apa pun, untuk sesuatu yang dianggapnya paling bernilai. Hidup adalah bernilai, hampir tidak ada orang yang ingin keselamatannya terancam, maka ancaman pada keselamatan diri, menjadi pendorong yang kuat bagi seseorang untuk bergerak melakukan apa yang harus dilakukan untuk menghindari ancaman itu...

Threat to someone's most significant other is the most power to encourage someone even beyond the limit

Ketika ancaman itu disasarkan pada milik seseorang yang baginya paling berharga... ketika seorang ibu terancam keselamatan anaknya bila menolak melakukan sesuatu yang diperintahkan... Ada sesuatu yang mendorong orang rela dan berani dan jadi mampu untuk melakukan sesuatu yang dalam kondisi normal belum tentu sanggup dan berani untuk dilakukan.. Bahkan dalam kondisi seperti itu orang rela mati untuk untuk orang lain yang dicintainya...



Leading by only voice, but back up with impossible hands
Film ini berjalan dengan jalinan cerita yang menarik untuk diikuti. Sungguh cerita yang beyond imagination... melebihi dari apa yang dapat dibayangkan... Penonton akan menyaksikan dan mengikuti pengalaman mendebarkan ketika mulai masuk pada adegan-adegan di mana tokoh Ethan dan Rachel, "dibimbing" oleh suara seseorang melalui telephone, yang dapat berbunyi dan menghubungi Ethan dan Rachel dengan cara apa pun yang tak terduga dan yang kelihatan mustahil. But it works ...
.
Mesin yang membangkang dan makan tuan
Kemudian film ini akan menunjukkan bagaimana sebuah perangkat teknologi tinggi, yang dibuat dan seharusnya di bawah kendali manusia, namun akhirnya beyond the control, malah "mesin" ini yang mendikte manusia, dan yang bangkit melawan "tuan" nya....
.
Sungguh suatu film yang membahasakan peribahasa lama "senjata makan tuan" dengan sinematografi yang mengesankan, dengan jalan cerita yang mudah diikuti dan mendebarkan untuk diikuti terus-menerus, dan yang mencengangkan penonton dengan kejadian-kejadian yang beyond imagination....
.
Tempo Interaktif.com menceritakan film ini sebagai berikut:
.
Hasil Lacak Teknologi Dalam Eagle Eye
http://www.tempointeraktif.com/ Kamis, 16 Oktober 2008 13:12 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Jerry Shaw (Shia LaBeouf) telah memilih lari dari keluarga, sementara saudara kembarnya, Ethan, selalu menjadi si nomor satu. Ethan merintis karier militer, seperti ayah mereka. Jerry sempat mencoba hal yang sama, tapi kemudian ia menjadi desertir. Hidupnya dilanjutkan sebagai backpacker keliling dunia dan terdampar menjadi staf di kios fotokopi Copy Cabana. Hidup lusuh dan minim motivasi.

Pada suatu hari, Ethan mendadak tewas dalam sebuah kecelakaan. Di pemakaman, Jerry kembali bertemu dengan keluarganya setelah tiga tahun tak ada kabar. Reuni itu berakhir dengan ketegangan antara Jerry dan sang ayah, yang menyelipkan cek US$ 1.000 di tas putranya itu.
.
Tanda petaka dimulai di sebuah anjungan tunai mandiri, saat Jerry mencairkan cek itu. Uang di rekeningnya berlebih US$ 750 ribu! Bukannya senang, Jerry panik dan berlari pulang. Masuk ke kamar sewaan yang bayarannya tertunggak, Jerry makin kaget menemukan tumpukan dus berisi senjata berbagai jenis lengkap dengan amunisi, tumpukan amonium nitrat--bahan pupuk yang bisa diolah menjadi bom, dan berbagai paspor atas namanya.

Lalu, telepon genggamnya berdering. Suara seorang perempuan menyuruh dia lari dalam hitungan detik, karena tim FBI tengah mendekat. Jerry tertangkap dan diinterogasi oleh agen Thomas Morgan (Billy Bob Thornton). Jerry berkeras menyatakan dirinya dijebak. Saat ditinggalkan sendiri di sebuah ruangan, si penelepon misterius menghubunginya dan membebaskan Jerry melalui jendela yang dihantam dengan sebuah crane.

Eagle Eye adalah techno-thriller bertema "Big Brother is watching you". Kemudahan dan integrasi teknologi dalam kehidupan membuat profil seseorang bisa dilacak. Telepon genggam, rekening bank, rekam jejak transaksi di Internet, surat elektronik, kamera pemantau, dan satelit, semua bisa dipakai membuntuti dan melacak dokumentasi seseorang.

Ide awal Eagle Eye muncul di kepala Steven Spielberg, produser eksekutif sejumlah film laris. Makan waktu bertahun-tahun untuk mengendapkan ide itu agar tak terlalu condong ke sci-fi. "Saat itu, teknologi belum terintegrasi dalam masyarakat seperti sekarang ini," kata penulis sekaligus produser Alex Kurtzman. Akhirnya, pada 2006, Spielberg membawa ide itu ke Kurtzman.

Adegan kejar-kejaran yang sambung-menyambung, dan berbagai adegan aksi berefek spesial di film ini bisa cukup menghibur penonton. Akhir film? Standar Hollywood. Untungnya, tak ada keintiman yang dipaksakan antara Jerry dan Rachel.

Situs rottentomatoes.com menilai, Eagle Eye banyak meminjam plot-plot dari film-film terdahulu yang sudah diakui keren. The Internet Movie Database (imdb.com) memberi rating 7 dari 10 untuk film ini.

Lalu, suara siapakah si penelepon misterius di film itu? Di kredit film tak ditemukan siapa pengisi suaranya, sebab aktris pemilik suara itu, menurut IMDB, memang memilih tak diberi kredit. Dia adalah Julianne Moore.
.
(Ibnu Rusydi)
Judul: Eagle Eye
Sutradara: D.J. Caruso
Pemain: Shia LaBeouf, Michele Monaghan, Rosario Dawson, Billy Bob Thornton
Genre: Action, Thriller Durasi: 118 menit


Iklan di bioskop jaman dulu said:
Saksikan di bioskop-bioskop kesayangan Anda!
:)

No comments:

Post a Comment

How About You? Wanna Share Your Mind/Experience? Just feel free to write down here :