Sumber: Artikel "Rahasia Arwah-arwah di Api Penyucian"
Wawancara Suster Emmanuel dari Medjugorje dengan visionari Maria Simma
"The Amazing Secret of the Souls in Purgatory"
diterjemahkan oleh Jeffry Komala.
SEBUAH AJAKAN BAGI SEMUA
Kita bisa membuat keputusan supaya tidak satupun dari kita harus masuk ke Api Penyucian!
Ini sungguh suatu hal yang mungkin, kita punya segalanya pada tangan kita untuk membuatnya menjadi kenyataan. Saya ingat kata-kata Santo Yohanes dari Salib: dia berkata bahwa Kasih Allah memberikan kepada setiap kehidupan, pemurnian yang diperlukan untuk membolehkan kita langsung masuk ke Surga pada saat ajal.
Allah memberikan cukup banyak kesulitan-kesulitan dalam hidup kita, tantangan-tantangan, penderitaan, penyakit, beban-beban - sehingga segala pemurnian ini, jika kita menerimanya, mungkin cukup untuk membawa kita langsung ke Surga.
Mengapa hal ini tidak terjadi? Karena kita memberontak, kita tidak menerima dengan kasih, dengan syukur, karunia cobaan-cobaan dalam hidup kita ini, dan kita berdosa karena melawan, karena tidak menurut. Jadi mari kita minta kepada Tuhan bagi rahmat untuk mengambil setiap kesempatan sehingga pada saat kita meninggal Dia melihat kita bercahaya gemilang oleh kemurnian dan keindahan.
Tentunya jika kita memutuskan untuk menerimanya, saya tidak mengatakan bahwa jalannya akan mudah, karena - ingatlah akan hal ini - Tuhan Yesus tidak pernah menjanjikan bahwa jalannya akan mudah tetapi jalan kita akan berada dalam damai, dan akan menjadi jalan kebahagiaan: Tuhan beserta kita!
Di atas semuanya - dan saya ingin menekankan hal ini disini - marilah kita menggunakan waktu kita sebaik-baiknya yang tersisa di dunia, masa ini yang begitu berharga, dimana selama itu kita masih punya kesempatan untuk bertumbuh dalam kasih. Ini berarti untuk bertumbuh menuju Kemuliaan yang akan datang dan keindahan yang menjadi takdir kita. Setiap menit, kita masih dapat tumbuh dalam kasih, tetapi arwah-arwah di Api Penyucian tidak dapat lagi bertumbuh.
Bahkan para malaikat pun menginginkan kuasa ini yang kita miliki untuk tumbuh setiap menit dalam kasih sementara kita masih berada di dunia.
Setiap tindakan kasih yang kecil sekalipun kita persembahkan kepada Tuhan, setiap pengorbanan kecil maupun puasa, setiap penyangkalan kecil maupun perjuangan untuk melawan kecenderungan hawa nafsu kita, kesalahan-kesalahan kita, setiap pengampunan bagi musuh-musuh kita, segala hal semacam ini yang dapat kita persembahkan, yang nantinya akan menjadi bagi kita suatu ornamen, suatu permata, harta sejati yang kekal.
Jadi, mari kita ambil setiap kesempatan untuk menjadi seindah yang Tuhan inginkan dari kita dalam nubuatnya. Jika kita melihat dengan jelas kemuliaan dari suatu jiwa yang murni, atau suatu jiwa yang dimurnikan, maka kita akan berseru dengan sukacita dan kekaguman, karena keindahannya!
Jiwa seorang manusia adalah sesuatu yang memiliki kemuliaan besar dihadapan Allah; inilah mengapa Allah menginginkan kita untuk menjadi murni secara sempurna. Bukan melalui bebas dari kesalahan sehingga kita menjadi murni. Tidak, tetapi melalui pertobatan kita akan dosa-dosa kita, dan kerendahan hati kita. Anda lihat, cukup nyata bedanya! Para kudus bukanlah jiwa-jiwa yang bebas dari kesalahan, tetapi mereka yang bangkit berulang-ulang setiap kali mereka jatuh, dan memohon pengampunan; sangat berbeda.
Jadi mari kita memanfaatkan fasilitas indah yang diberikan Tuhan kepada kita untuk membantu jiwa-jiwa yang masih menanti untuk menginginkan Allah dan yang merindukan karena penundaan ini, karena Tuhan yang mulia yang telah mereka lihat dan yang mereka inginkan dengan segenap hati mereka.
Juga, jangan kita lupakan bahwa doa anak-anak memiliki kuasa yang sangat besar kepada Tuhan. Jadi, marilah ajari anak-anak kita untuk berdoa.
Saya teringat seorang gadis kecil yang telah saya ceritakan tentang jiwa-jiwa yang malang. Saya berkata kepadanya: "Sekarang, kamu akan berdoa bagi jiwa-jiwa semua anggota-anggota keluargamu dan teman-teman yang telah meninggal. Maukah kamu pergi ke hadapan Yesus dan memohon kepadaNya?" Dia pergi kepada Yesus dan lima menit kemudian dia kembali, dan saya bertanya kepadanya: "Apa yang kamu minta dari Tuhan?" Dia menjawab: "Saya meminta Tuhan untuk membebaskan semua jiwa-jiwa di Api Penyucian!"
Jawaban itu mengejutkan saya dan saya menyadari bahwa saya telah bersikap pelit dalam permintaan saya, tetapi dia telah langsung mengerti apa yang harus dimintakan. Anak-anak begitu perasa, mereka bisa mendapatkan begitu banyak dari kemurahan Tuhan.
Juga, mari sebutkan disini orang-orang yang telah pensiun dan semua yang memiliki waktu luang; jika mereka sering menghadiri Misa harian... Harta karunia apakah yang bisa mereka timbun, bukan hanya bagi diri mereka sendiri tetapi juga bagi anggota keluarga mereka yang telah meninggal dan bagi ribuan jiwa-jiwa!
Nilai dari satu Misa Kudus saja tidak terukur. Jika kita dapat menyadarinya!... Betapa suatu kekayaan yang oleh ketidakpedulian kita, atau semata-mata kemalasan kita, terbuang cuma-cuma!
Dimana kita memiliki kuasa untuk menyalamatkan saudara-saudari kita, dengan mengambil bagian dalam penebusan, bersama-sama dengan Yesus, Sang Penyelamat dan Penebus kita!
Jangan Lupakan Indulgensi
Bunda Gereja memiliki beberapa harta karun yang bagus bagi kita - mari kita lihat beberapa diantaranya dengan seksama!
"Melalui indulgensi umat bisa mendapatkan remisi atas hukuman sementara yang diakibatkan oleh dosa-dosa, bagi diri mereka sendiri dan juga bagi arwah-arwah di Api Penyucian" (Katekis Gereja Katolik nomor 1498)
Apakah yang dimaksud dengan indulgensi?
Ini adalah apa yang ditulis dalam buku Katekis Gereja Katolik: "Suatu indulgensi adalah remisi di hadapan Allah atas hukuman sementara yang diakibatkan oleh dosa-dosa yang kesalahannya telah diampuni, yang didapat oleh umat Kristen dalam kondisi-kondisi tertentu melalui tindakan Gereja yang, sebagai pelayan penebusan, memberikan dan memakai dengan kuasa, harta karun dari pemenuhan Kristus dan para kudus."
"Sebuah indulgensi adalah sebagian atau penuh sesuai dengan apakah indulgensi tersebut menghapuskan sebagian atau segenap hukuman sementara yang disebabkan oleh dosa." Indulgensi bisa dikenakan kepada orang hidup maupun orang yang sudah meninggal." (Katekis Gereja Katolik nomor 1471)
Yesus memberikan kepada para murid-muridNya, dan oleh karena itu kepada Gereja Katolik, kuasa untuk mengikat dan melepaskan, dan sepanjang berabad-abad, dalam berbagai cara, Gereja telah menggunakan saluran belas kasih Allah ini kepada orang hidup dan mati.
Segala hal menyangkut indulgensi direvisi oleh Paus Paulus VI; hasil-hasilnya dapat ditemukan dalam buku The Book of Indulgences, Aturan dan Pemberian, dipublikasikan 29 Juni 1968 oleh Vatican Publishers.
"Sasaran yang dituju oleh otoritas gereja dalam memberikan indulgensi tidak hanya untuk membantu umat menghapuskan hukuman atas dosa, tetapi juga untuk mendorong mereka untuk melakukan tindakan-tindakan baik, penitensi, dan tindakan amal - terutama yang membawa pada pertumbuhan iman dan yang cenderung pada kebaikan bersama."
"Dan jika umat menawarkan indulgensi sebagai penebusan bagi orang yang sudah meninggal, mereka menanamkan amal baik dengan cara yang bagus dan sementara mengangkat pikiran mereka ke surga mereka membawa kondisi yang lebih baik bagi hal-hal di dunia ini."
"Meskipun indulgensi sesungguhnya adalah karunia cuma-cuma, betapapun indulgensi diberikan kepada yang masih hidup maupun yang sudah meninggal hanya pada kondisi-kondisi yang telah ditentukan...umat bersangkutan harus mengasihi Allah, menghindari dosa, menaruh kepercayaan kepada Kristus dan percaya dengan teguh kepada bantuan besar yang mereka dapat dari persekutuan para kudus."
Sebagai hasil dari revisi, segala perbedaan atas hari, bulan, dan tahun telah dihapuskan; satu-satunya perbedaan yang tetap dipertahankan adalah antara indulgensi penuh dan sebagian. Kita juga mesti mengingat yang berikut ini:
Tidak seorangpun dapat memberikan indulgensi yang didapatnya kepada orang lain yang masih hidup Baik indulgensi penuh maupun sebagian selalu dapat diberikan kepada orang yang telah meninggal. "Umat yang menggunakan dengan devosi, suatu benda religius (salib, kayu salib, rosario, skapulir, atau medali) yang diberkati dengan selayaknya oleh seorang imam, bisa mendapatkan indulgensi sebagian. Tetapi jika obyek ini diberkati oleh Sri Paus ataupun seorang uskup, umat yang menggunakan obyek tersebut bisa mendapatkan indulgensi penuh pada pesta perayaan Rasul Suci Petrus dan Paulus, jika mereka juga membacakan pernyataan iman (kredo) menggunakan formula yang diakui Gereja."
Di Medjugorje, pada tanggal 18 Juli 1995, Bunda Maria berkata:
"Anak-anak yang baik, hari ini Aku memanggil kalian untuk menempatkan benda-benda yang telah diberkati di rumah-rumah kalian dan mengajak setiap orang untuk mengenakan benda yang telah diberkati. Berkatilah segala obyek, dan demikian serangan Setan akan berkurang karena kalian memiliki perisai untuk melawannya."
"Untuk mendapatkan indulgensi penuh perlu untuk melakukan tindakan yang diperlukan oleh indulgensi tersebut dan untuk memenuhi tiga syarat: sakramen pengakuan dosa, Komuni Ekaristi dan doa bagi intensi-intensi Sri Paus. Lebih jauh lagi diperlukan bahwa segala keterikatan dengan dosa, bahkan dosa-dosa ringan, ditiadakan."
Syarat berdoa bagi intensi-intensi Sri Paus dapat dipenuhi dengan mengucapkan satu doa Bapa Kami dan satu kali Salam Maria. Betapapun, masing-masing umat individual bebas mengucapkan doa-doa lain sesuai dengan ketaatan dan devosi mereka kepada Sri Paus.
Revisi baru memberikan tiga konsesi:
Indulgensi sebagian diberikan kepada umat yang, dalam memenuhi kewajiban mereka dan dalam menghadapi tantangan hidup, mempersembahkan hidup mereka kepada Tuhan dengan keyakinan dan kerendahan hati, dan menambahkan dalam hati mereka panggilan yang khidmat. Indulgensi sebagian diberikan kepada umat yang, dengan jiwa penuh oleh iman dan belaskasihan, memberikan diri mereka sendiri ataupun harta milik mereka bagi saudara-saudara mereka yang membutuhkan. Indulgensi sebagian diberikan kepada umat yang, dengan semangat pertobatan, menjauhkan diri mereka dari sesuatu hal secara spontan (=berpuasa dan berpantang).
Indulgensi penuh bisa diperoleh pada peristiwa-peristiwa berikut ini:
Adorasi kepada Sakramen Mahakudus setidaknya setengah jam
Mengucapkan doa Rosario di gereja, dalam satu keluarga atau dalam suatu komunitas
- Menjalankan Perhentian-perhentian Jalan Salib
Membaca Kitab Suci setidaknya setengah jam
Kunjungan ke gereja antara tanggal 1 November tengah hari sampai tanggal 2 November tengah malam, bagi intensi orang-orang yang telah meninggal
Mengunjungi kuburan, bagi intensi mereka yang telah meninggal
Mengambil bagian dalam perayaan Komuni Suci Pertama, atau Misa pertama seorang imam, atau perayaan 25, 50 atau 60 tahun menjadi imam
Pembaruan janji-janji baptis selama Minggu Paskah Adorasi kepada Salib selama liturgi Jumat Agung
Benediksi oleh Sri Paus, bahkan ketika didengarkan melalui radio atau menonton lewat televisi Dengan menerimakan sakramen Pengakuan Dosa secara teratur, seseorang bisa mendapatkan banyak indulgensi penuh.
Hanya satu indulgensi penuh perhari diperbolehkan, tetapi seseorang bisa mendapatkan sejumlah indulgensi sebagian dengan mengucapkan doa-doa tertentu yang dianjurkan oleh Gereja, seperti:
Angelus Domini Kredo Para Rasul Mazmur 130 (De Profundis)
Litani Nama Kudus Yesus
Litani Hati Kudus Yesus
Litani Santa Perawan Maria
Litani Santo Yusuf
Litani Para Kudus
Magnificat
Mazmur 51 (Miserere)
Doa bagi panggilan religius atau imam
Doa persatuan umat Kristen
Salve Regina (Salam, Ratu Surga)
Membuat tanda salib (dilakukan secara khidmat)
Tantum Ergo Te Deum
Veni Creator (Datanglah Roh Kudus)
Daftar di atas bukan daftar lengkap. Silakan minta petunjuk pastor paroki.
Indulgensi sebagian didapat melalui tindakan konkrit dari iman, harapan dan kasih, di tengah-tengah tantangan-tantangan hidup dan sebagaimana kita menjalani kewajiban-kewajiban hidup kita sehari-hari. Indulgensi juga didapat melalui tindakan amal kepada sesama kita, berpuasa dan pantang, dan doa-doa dan pikiran-pikiran spontan yang diajukan kepada Allah, kepada Bunda Maria, kepada Keluarga Kudus.
Buku "The Book of Indulgence" mengandung satu daftar doa-doa yang direkomendasikan; suatu buku yang sangat bermanfaat - bacalah!
Ya, Hati Kudus Yesus,
Berikanlah aku selalu rahmat untuk hidup sesuai dengan kehendakMu, sebagaimana pada saat terbaik, paling berbahagia, paling penting dalam hidupku, begitu juga pada saat-saat sulit.
Berikanlah selalu agar aku siap untuk saat-saat terakhir; berikanlah aku ketabahan untuk memberikan segalanya bagi kasihMu, bahkan hidupku, jika diperlukan.
Yesus, melalui SengsaraMu yang maha Kudus, semoga saat Engkau datang pada saat kematianku dan menemukanku terjaga, seperti hamba yang baik, dengan penyesalan yang tulus, pengakuan yang baik, diperkuat oleh sakramen-sakramen terakhir.
Tuhan, jangan meninggalkan aku pada pergulatan terakhir di dunia ini, ketika aku harus bertempur melawan Setan, mungkin dalam api yang menyala-nyala. Semoga BundaMu yang Suci, Bunda Belaskasih, dan Santo Mikael dan segenap para malaikat, menolong dan melindungi aku dari segala cobaan pada saat aku meninggalkan dunia ini. Semoga mereka menguatkan aku dan menghiburku dalam segala penderitaanku.
Berikanlah kepadaku, ya Tuhan, pada saat itu, iman yang hidup, kepercayaan yang teguh, kasih yang membara dan kesabaran yang besar. Tolonglah aku untuk membaktikan diriku sepenuhnya, dengan segala pikiran jernih, kedalam tanganMu dan untuk meninggalkan diriku sendiri seperti seorang anak kecil kepada tempatMu yang kudus.
Dalam kebaikanMu yang tanpa batas dan belaskasihMu yang besar,
ya Yesus, ingatlah akan daku!
Amin.
-------------------
Foto :
- Taman Prasasti, Jl. Tanah Abang I, Jakarta
- Gerej Katedral, Jakarta
- Gereja Theresia, Jakarta
(c) antonwk, 2006, 2008