Taksi. Apakah Anda selalu menggunakan jasa taksi dari perusahaan dengan warna dan logo tertentu? Tentu Anda bisa langsung paham, dengan judul posting ini: Taxi, Blue or Not Blue One? Warna biru, dengan logo yang tepat pula, tentunya ... Atau, warna putih dengan logo yang "itu" dengan tulisan bahwa taksi itu dengan tarif lama :)
Kalau saya, kadang jadi dilematis juga, serba salah betul. Tunggu taksi yang warna biru dengan logo yang tepat, kasihan juga dengan taksi warna lain, atau warna biru tapi dengan logo yang lain, yang sudah lewat lebih dahulu....
Apalagi kalau situasi saat kita menunggu taksi, itu mudah diidentifikasi bahwa kita sedang menunggu taksi. Berdiri di tepi jalan, membawa tas atau bawaan yang cukup besar, menanti dan melihat ke arah kendaraan datang, tidak bergeming ketika ada bus kota atau kendaraan umum lainnya lewat, mengamati taksi-taksi yang lewat di depan kita (terlihat mengamati logonya sudah pas belum :)
Para sopir itu bisa dengan mudah menduga bahwa kita sedang menunggu taksi. Dan ketika mereka lewat mendekat di depan kita, lalu kita biarkan mereka lewat... apakah dalam hati mereka ada rasa "look...they did not want me... because this wrong colour and wrong logo" ...
Lepas dari pengalaman bahwa ada sopir-sopir taksi dari warna lain dan logo lain yang nakal, tapi apakah tidak ada di antara sopir-sopir taksi dari warna lain dan logo lain itu yang baik, yang good service, yang professional, yang tidak merugikan penumpangnya... ?
Mengingat kecenderungan preferensi penumpang taksi terhadap armada taksi dari perusahaan warna biru dengan logo tertentu itu, tentunya semua sopir taksi inginnya mereka juga karyawan taksi dari perusahaan itu.
Tapi tentu tidak semua sopir taksi bisa di perusahaan itu kan... Mungkin juga bukan karena kelakuan mereka yang minus, sehingga mereka tidak bisa direkrut jadi sopir taksi perusahaan kondang itu...
Saya sering terpikir, bagaimana dengan sopir taksi yang tampak sudah tua... yang mungkin beliau adalah pensiunan, yang masih ingin bekerja, atau bahkan masih butuh mencari nafkah untuk keluarga.... Alternatif menjadi sopir taksi, mungkin sulit bagi mereka untuk direkrut oleh perusahaan taksi kondang, karena kualifikasi umur misalnya sudah tidak sesuai persyaratan.
Atau misalnya ada sopir taksi yang masih muda, sikap baik, dan butuh pekerjaan untuk mencari nafkah bagi keluarganya, yang dia betul-betul butuh pekerjaan, dan situasi tidak memungkinkan dia menjadi sopir taksi dari warna dan logo tertentu itu ...
So ... di balik kaca depan mobil taksi itu (which is not the "right" color and right logo), gimana ya perasaan mereka "dilewati" dan "direject" .....
Saya masih ingat, suatu ketika, seorang narasumber kondang di acara yang diselenggarakan oleh kantor kami, ketinggalan dompet di dalam taksi, dalam perjalanan dari bandara ke hotel tempat acara. Untungnya, dompetnya diperolehnya lagi dalam keadaan utuh, pada siang harinya, ketika break makan siang. Ketika ia menceritakan hal itu, ia mengakhiri ceritanya itu dengan pernyataan, "Untunglah sopirnya baik, padahal bukan taksi XXX (warna biru dengan logo terkenal itu..) "
So ........................