What do you hope, is what do you get. Senangnya kalau kalimat itu selalu dapat terjadi dalam hidup. Tapi seperti kita tahu, tidak semua hal yang kita harapkan, kita inginkan, kita bayangkan, dapat kita dapatkan, kita alami, dan kita peroleh. That's Life. A Probability Theory.
So, how would you do, when you find nothing that you hope? "Berhenti Berharap", kalau menurut versi Sheila on 7; atau yang lebih klasik mendayu-dayu, "Tiada lagi yang kuharapkan, Tiada lagi yang kuinginkan..." yang versi Mayang Sari, yang sekarang kelihatannya masih kelelahan karena selalu menjadi incaran wartawan infotainment itu...
Memoirs of A Night in Sheraton
Saat-saat bermalam di Sheraton tempo hari, membuat saya mendapati hal-hal yang secara praktek, berbeda dengan ekspektansi yang sudah terlanjur terbentuk. Saya lalu jadi teringat hal-hal lain, --dari yang penting sampai tidak penting, termasuk yang penting gak penting pula-- :) Situasi-situasi lain, saat-saat di mana kita mendapati what we've got was not the same as what we've expected. Situasi-situasi di mana kita biasanya pasrah lalu berucap, "Ya sudahlah, apa boleh buat, keadaannya memang demikian....."
-
Ketika ada ekspektansi yang tidak sesuai dengan realitas, bila berlarut-larut biasanya kita akan tiba di ujungnya pada suatu titik di mana kita rasanya jadi belajar untuk tahu kapan berhenti untuk berharap. Kita jadi mengamini kalimat lagu Mayang, "tiada lagi yang kuharapkan, tiada lagi yang kuinginkan..." Ini mengingatkan pada postingan di blog ini juga beberapa waktu lalu, "when enough is enough... kalau pun hidup itu samudera, kita tahu batasnya; kalau pun hidup itu lautan, kita tahu dasarnya, kalau pun hidup itu langit, kita tahu batas cakrawalanya...."
Harapan-harapan di awal, yang terlanjur muncul sebagai bayangan tentang apa yang akan dijumpai, didapatkan, dialami di Sheraton, yang ternyata ya biasa-biasa saja... :) yang ternyata ya begitulah keadaannya, take it or leave it.... membuat saya pada saat itu tiba pada kesadaran itu....bahwa hidup memang tidak selalu merealisasikan bayangan-bayangan harapan. Berbagai kemungkinan memang dapat terjadi, namun semua ada batasannya, mana yang real, mana yang obsesi, mana yang ilusi :)
Lesson from Memoirs of Geisha the Movie
Apalagi, pada malam itu, ketika saya ternyata mendapati diri tertidur seorang diri di ranjang kamar 1207 Sheraton Media Hotel --karena rekan kantor yang sedianya hari itu sharing room with me, tidak jadi bermalam di hotel, dan tidak sempat memberitahu-- saya terbangun dan mendapati di TV yang masih menyala, malam itu kebetulan sedang menayangkan film Memoirs of a Geisha, dari layar HBO.
Film itu saya sudah nonton di bioskop beberapa masa silam. Film yang cukup memorable juga... waktu itu saya menonton film itu bersama seorang teman yang waktu itu cukup dekat, tapi sayangnya sekarang dia sudah menghilang, bahkan tampaknya dia sudah tidak mau juga untuk bicara lagi, atau bertukar kabar.... Hiks... this one still make me sad, sometimes ...
Entah kebetulan, entah memang malam itu saya "ditakdirkan" untuk sadar dan belajar tentang harapan dan realitas... di film Memoirs of Geisha itu, ada dialog-dialog yang pas betul ... Dituturkan di bagian hampir ending film, tentang tokoh di film itu, di mana "realitas" bagi mereka adalah kondisi di mana mereka "tidak boleh berharap, tidak boleh punya harapan to love and to be loved, semacam-semacam itu...." Tentu itu versi konteks cerita di film itu.... Tapi yang mau saya katakan di sini, hal-hal semacam itu seringkali kita jadikan "penghiburan" diri, ketika kita menemui bahwa realitas tidak sesuai dengan harapan... Kita menyerah di balik apa yang kita sebut dan yakini sebagai takdir... Menyalahkan pada garis tangan ...
Realistic, but still Optimistic (0r vice versa: Optimistic but still Realistic)
Menarik, kata-kata yang diucapkan oleh tokoh Sayuri (Zhang Zi-Yi) di film itu, tentang her romance with Mr Chairman, "Can you see.. that every steps I made, those made me closer to you...to reach you...." (dengan visualisasi Sayuri kecil melangkah agak berlari dengan bersemangat menyusuri koridor panjang berwarna cerah... --lihat gambar di bagian atas posting ini-- )
Life is Good, said LG Advertising. When there is hope, there is way.
Hope makes life possible, Faith makes life working, and Love makes life brighter and happy.
Then, I recall a song which questioned about "Do you know, what you're hoping for..."
Do You Know Where You're Going To?
Do you know where you're going to?
Do you like the things that life is showing you?
Where are you going to?
Do you know?
Do you get what you're hoping for?
When you look behind you there's no open door
What are you hoping for?
Do you know?
Once we were standing still in time
Chasing the fantasies that filled our minds
You knew how I loved you, but my spirit was free
Laughing at the questions that you once asked of me
Do you know where you're going to?
Do you like the things that life is showing you?
Where are you going to?
Do you know?
Now looking back at all we've had
We let so many dreams just slip through our hands
Why must we wait so long before we see
How sad the answers to those questions can be?
Do you know where you're going to?
Do you like the things that life is showing you?
Where are you going to?
Do you know?
Do you get what you're hoping for?
When you look behind you there's no open door
What are you hoping for?
Do you know?
(Song performance by Diana Ross)
Foto: Memoirs of A Geisha; Columbia Pictures.